BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami
peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik
emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah Oleh karenanya,
remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis
atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial.
Dalam rentang waktu kurang dari satu dasawarsa terakhir,
kenakalan remaja semakin menunjukkan trend yang amat memprihatinkan.
Kenakalan remaja yang diberitakan dalam berbagai forum dan media dianggap
semakin membahayakan. Berbagai macam kenakalan remaja yang ditunjukkan
akhir-akhir ini seperti perkelahian secara perorangan atau kelompok, tawuran pelajar,
mabuk-mabukan, pemerasan, pencurian, perampokan, penganiayaan, penyalahgunaan
narkoba, dan seks bebas pranikah kasusnya semakin menjamur.
Seiring dengan meningkatnya kenakalan-kenakalan pelajar
seperti pemakaian narkoba dan perbuatan antisosial lainnya (yang dikategorikan
sebagai kenakalan remaja pula) seperti berbohong, membolos, minggat, malas, sex
bebas, mencuri, melanggar aturan dan disiplin, merusak, melawan orang tua, suka
mengancam dan berkelahi sehingga mengganggu ketertiban dan ketentraman masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dalam makalah ini kami mencoba mengkaji
lebih dalam kasus Meningkatnya kenakalan remaja di kalangan pelajar.
1.
Agar
lebih memperjelas kenakalan remaja dikalangan pelajar maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
2.
Bagaimana
maraknya kenakalan remaja dikalangan pelajar?
3.
Apa
faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya kenakalan remaja dikalangan
pelajar?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Maraknya Kenakalan Remaja di
Kalangan Pelajar
Masa remaja adalah masa-masa yang paling indah. Pencarian
jati diri seseorang terjadi pada masa remaja. Bahkan banyak orang mengatakan
bahwa remaja adalah tulang punggung sebuah negara. Statement demikian memanglah
benar, remaja merupakan generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat
menggantikan generasi-generasi terdahulu dengan kualitas kinerja dan mental
yang lebih baik. Di tangan remajalah tergenggam arah masa depan bangsa ini.
Namun melihat kondisi remaja saat ini, harapan remaja
sebagai penerus bangsa yang menentukan kualitas negara di masa yang akan datang
sepertinya bertolak belakang dengan kenyataan yang ada. Perilaku nakal dan
menyimpang di kalangan remaja saat ini cenderung mencapai titik kritis. Telah
banyak remaja yang terjerumus ke dalam kehidupan yang dapat merusak masa
depan.Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan
yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya. Kesalahan yang
diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena
mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas.
Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering
disebut sebagai kenakalan remaja.Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang
menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja.Perilaku
tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
a. Pergaulan Bebas
Perilaku
yang penuh dengan kebebasan seringkali mengarah pada kenakalan yang sangat
mencemaskan Sangat menyedihkan saat perilaku ini mengakibatkan tingginya jumlah
penyimpangan dikalangan remaja. Penyimpangan-penyimpangan yang kasusnya makin
marak dan menarik untuk dibahas adalah pergaulan bebas atau lebih spesifiknya
disebut seks bebas.
Dari
tahun ke tahun kasus seks bebas di negeri ini makin banyak saja jumlahnya, dan
tak dapat dipungkiri bahwa sebagian pelakunya adalah remaja (pelajar dan
mahasiswa). Di berbagai media pemberitaan baik media massa ataupun media
elektronik, yang namanya kasus seks bebas selalu saja muncul. Inilah indikasi
bahwa seks bebas kasusnya makin marak. Apalagi ditunjang dengan era globalisasi
dan era informasi yang sedemikian rupa menyebabkan remaja sekarang terpancing
untuk coba-coba mempraktekkan apa yang dilihatnya. Terlebih bila apa yang
dilihatnya merupakan informasi tentang indahnya seks bebas yang bisa membawa dampak
pada remaja itu sendiri.
b. Perkelahian antar pelajar
Perkelahian atau yang disebut
tawuran, sering terjadi diantar pelajar. Bahkan bukan “hanya” antar pelajar
SMU, tapi juga sudah melanda sampai ke kampus-kampus. Ada yang mengatakan bahwa
berkelahi adalah hal yang wajar pada remaja.
Pada
remaja yang terlibat perkelahian, mereka kurang mampu untuk mengatasi, apalagi
memanfaatkan situasi itu untuk pengembangan dirinya. Mereka bisaanya mudah
putus asa, cepat melarikan diri dari masalah, menyalahkan orang / pihak lain
pada setiap masalahnya, dan memilih menggunakan cara tersingkat untuk
memecahkan masalah. Pada remaja yang sering berkelahi, ditemukan bahwa mereka
mengalami konflik batin, mudah frustrasi, memiliki emosi yang labil, tidak peka
terhadap perasaan orang lain, dan memiliki perasaan rendah diri yang kuat.
Mereka bisaanya sangat membutuhkan pengakuan.
c. Penyalahgunaan Narkoba
Maraknya
narkotika dan obat-obatan terlarang telah banyak mempengaruhi mental dan
sekaligus pendidikan bagi para pelajar saat ini. Masa depan bangsa yang besar
ini bergantung sepenuhnya pada upaya pembebasan kaum muda dari bahaya narkoba.
Narkoba telah menyentuh lingkaran yang semakin dekat dengan kita semua. Teman
dan saudara kita mulai terjerat oleh narkoba yang sering kali dapat mematikan.
Jika
seorang anak di tempatkan pada suatu lingkungan tertentu, maka sulitlah bagi
kalangan tersebut untuk mengubah pengaruhnya, terlebih lagi jika lingkungan itu
sangat kuat mempengaruhi anak tersebut. Dengan demikian untuk mencegah
penggunaan narkoba, maka lingkungan yang baik saat ini adalah lingkungan
Islam. Sebagai orang tua seharusnya dapat memperingatkan anaknya agar tidak
bergaul dengan teman yang berakhlak tidak baik.
d. Minum-minuman keras
Minuman
keras ialah segala jenis minuman yang memabukan, sehingga dengan meminumnya
menjadi hilang kesadarannya,yang termasuk minuman keras seperti arak (khamar)
minuman yang banyak mengandung alcohol, seperti wine, whisky brandy,dll
Apabila
seorang anak di tempatkan pada suatu lingkungan tertentu, maka sulitlah bagi
kalangan tersebut untuk mengubah pengaruhnya, terlebih lagi jika lingkungan itu
sangat kuat mempengaruhi anak tersebut. Dengan demikian untuk mencegah
penggunaan narkoba, maka lingkungan yang baik saat ini adalah lingkungan
Islam. Sebagai orang tua seharusnya dapat memperingatkan anaknya agar tidak
bergaul dengan teman yang berakhlak tidak baik.
e. Kriminalitas
Kriminalitas
atau tindak kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak
kejahatan. Pelaku kriminalitas disebut seorang kriminal. Bisaanya yang dianggap
kriminal adalah seorang maling atau pencuri, pembunuh, perampok dan juga
teroris.Tindak kriminalitas di kalangan pelajar ini dilakukan bukan hanya
perseorangan namun secara berkelompok dengan maksud dan tujuan tertentu. Bisaanya
tujuan dari pelaku tindak kriminal adalah dendam, kurang perhatian dari
keluarga, dan faktor ekonomi yang menjadi salah satu penyebabnya. Tindak
kriminal tentu ada akibat dan dampak negatif yang ditimbulkan, selain kecaman
dari masyarakat sekitar juga siswa yang melakukannya dapat dikeluarkan dari
sekolah,bahkan terjerat hukum hingga menjadi terpidana.
1.
Kegagalan
prestasi sekolah atau pergaulan.
Banyak
siswa yang terpaksa melakukan tindakan nakal/negarif sebagai pelampiasan emosi
atau amarah seperti siswa yang gagal dalam ulangan, tes, ujian, tinggal kelas,
tidak lulus ujian dan sebagainya.
2.
Kekurangan
dalam pembentukan hati nurani
Pendidikan
agama intensif dan kuat yang diberikan kepada anak sejak kecil dapat dijadikan
benteng moral yang koko, sebagai penyaring pengaruh-pengaruh yang tidak baik
yang datang dari luar.
3.
Lingkungan
keluarga atau faktor dari rumah.
Keadaan
keluarga yang terpecah (broken home) maupun keluarga yang broken home semua
(quasi broken home), keduanya memberikan potensi yang kuat dalam membuat siswa
menjadi melakukan tindakan nakal di sekolah maupun di masyarakat. Rumah tangga
yang berantakan dapat membawa pengaruh psikologis buruk bagi perkembangan
mental dan pendidikan anak. Karena dasar pribadi anak terutama dibentuk dalam
lingkungan rumah tangga.
1.
Kegagalan
yang mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau
diatasi dengan prinsip keteladanan.
2.
Adanya
motifasi dari keluarga,guru,dan teman sebaya untuk melakukan point
pertama
3.
Kemauan
orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang
harmonis,komunikatif,dan nyaman bagi remaja.
4.
Remaja
pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua memberi arahan
dengan siapa dan dikomunitas mana remaja harus bergaul.
5.
Remaja
membentuk ketahanan diri agar tidak terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau
komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
BAB III
PENUTUP
1.
Pada
dasarnya kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpangdari
norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan
merugikan dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya
2.
Kenakalan
remaja pada zaman sekarang ini disebabkan oleh beberapa faktor. Perilaku nakal
remaja disebabkan oleh faktor remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari
luar (eksternal).
3.
Adanya
motivasi dari keluarga , guru , teman sebaya merupakan hal-hal yang bisa
dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja.
1.
Perlu
adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan remaja di
Indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja
2.
Perlunya
penanaman nilai moral, pendidikan dan nilai religious pada diri seorang
remaj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar