Minggu, 30 Juni 2013
Selasa, 28 Mei 2013
Globalisasi
GLOBALISASI
A.
Pengertian Globalisasi
Menurut asal katanya, kata
"globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal.
Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan
sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini
tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan,
kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung
dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama
lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat
globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau
curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah
kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya
praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena
tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap
perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang
yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Jan
Aart Scholte
melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
- Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
- Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
- Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
- Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
- Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
B.
Dampak Globalisasi
- Dampak Positif Globalisasi Ekonomi
- · Produksi global dapat ditingkatkan
Pandangan ini sesuai dengan teori 'Keuntungan Komparatif'
dari David
Ricardo. Melalui
spesialisasi dan perdagangan faktor-faktor produksi dunia dapat digunakan dengan lebih
efesien, output dunia bertambah dan masyarakat akan memperoleh keuntungan dari
spesialisasi dan perdagangan dalam bentuk pendapatan yang meningkat, yang
selanjutnya dapat meningkatkan pembelanjaan dan tabungan.
- · Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
Perdagangan yang lebih bebas memungkinkan masyarakat dari
berbagai negara mengimpor lebih banyak barang dari luar negeri. Hal ini
menyebabkan konsumen mempunyai pilihan barang yang lebih banyak. Selain itu,
konsumen juga dapat menikmati barang yang lebih baik dengan harga yang lebih
rendah.
- · Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
Perdagangan luar negeri yang lebih bebas memungkinkan setiap
negara memperoleh pasar yang jauh lebih luas dari pasar dalam negeri.
- · Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
Modal dapat diperoleh dari investasi asing dan terutama
dinikmati oleh negara-negara berkembang karena masalah kekurangan modal dan
tenaga ahli serta tenaga terdidik yang berpengalaman kebanyakan dihadapi oleh
negara-negara berkembang.
- · Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Pembangunan sektor industri dan berbagai sektor lainnya
bukan saja dikembangkan oleh perusahaan asing, tetapi terutamanya melalui
investasi yang dilakukan oleh perusahaan swasta domestik. Perusahaan domestik
ini seringkali memerlukan modal dari bank atau pasar saham. dana dari luar
negeri terutama dari negara-negara maju yang memasuki pasar uang dan pasar
modal di dalam negeri dapat membantu menyediakan modal yang dibutuhkan
tersebut.
- · Menghambat pertumbuhan sektor industri
Salah satu efek dari globalisasi adalah perkembangan sistem
perdagangan luar negeri yang lebih bebas. Perkembangan ini menyebabkan
negara-negara berkembang tidak dapat lagi menggunakan tarif yang tingi untuk
memberikan proteksi kepada industri yang baru berkembang (infant industry).
Dengan demikian, perdagangan luar negeri yang lebih bebas menimbulkan hambatan
kepada negara berkembang untuk memajukan sektor industri domestik yang lebih
cepat. Selain itu, ketergantungan kepada industri-industri yang dimiliki
perusahaan multinasional semakin meningkat.
- · Memperburuk neraca pembayaran
Globalisasi cenderung menaikkan barang-barang impor. Sebaliknya, apabila suatu negara
tidak mampu bersaing, maka ekspor tidak berkembang. Keadaan ini dapat
memperburuk kondisi neraca pembayaran. Efek buruk lain dari globaliassi terhadap neraca
pembayaran adalah pembayaran neto pendapatan faktor produksi dari luar negeri
cenderung mengalami defisit. Investasi asing yang bertambah banyak menyebabkan
aliran pembayaran keuntungan (pendapatan) investasi ke luar negeri semakin
meningkat. Tidak berkembangnya ekspor dapat berakibat buruk terhadap neraca
pembayaran.
- · Sektor keuangan semakin tidak stabil
Salah satu efek penting dari globalisasi adalah pengaliran
investasi (modal) portofolio yang semakin besar. Investasi ini terutama
meliputi partisipasi dana luar negeri ke pasar saham. Ketika pasar saham sedang
meningkat, dana ini akan mengalir masuk, neraca pembayaran bertambah bak dan nilai
uang akan bertambah baik. Sebaliknya,
ketika harga-harga saham di pasar saham menurun, dana dalam negeri akan
mengalir ke luar negeri, neraca pembayaran cenderung menjadi bertambah buruk
dan nilai mata uang domestik merosot. Ketidakstabilan di sektor keuangan ini
dapat menimbulkan efek buruk kepada kestabilan kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
- · Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Apabila hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dlam jangka pendek
pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan
yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan semakin
lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah
semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi menimbulkan efek buruk
kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang suatu negara, distribusi
pendapatan menjadi semakin tidak adil dan masalah sosial-ekonomi masyarakat
semakin bertambah buruk.
C. Perkembangan
Bahasa Indonesia di Era Globalisasi
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi bangsa Indonesia. Oleh
karena itu bahasa Indonesia mempunyai peranan penting dalam membangun manusia
Indonesia seutuhnya.selain
itu bahasa Indonesia juga sebagai jati diri bangsa Indonesia perlu dibina
oleh setiap warga negara Indonesia terutama Dalam era globalisasi ini,Hal ini
diperlukan agar bangsa Indonesia tidak terbawa arus oleh pengaruh dan budaya
asing yang jelas-jelas tidak sesuai dengan bahasa dan budaya bangsa Indonesia.
Pengaruh dari luar atau pengaruh asing ini sangat besar
kemungkinannya terjadi pada era globalisasi ini. Batas antarnegara yang sudah
tidak jelas dan tidak ada lagi, serta pengaruh alat komunikasi yang begitu
canggih harus dihadapi dengan mempertahankan jati diri bangsa Indonesia,
termasuk jati diri bahasa Indonesia. Yang penulis maksud disini adalah tentang
kedisiplinan berbahasa nasional, yaitu pematuhan aturan-aturan yan berlaku
dalam bahasa Indonesia dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi
pemakaiannya.
Menurut
catatan koentjaraningrat (1993:3),sebagian besar Negara-negara di dunia adalah
multietnik; dari sekittar 175 negara anggota PBB,hanya 12 negara yang
penduduknya dapat dikatakan homogeny.diantara kedua belas Negara yang
multietnik itu masih banyak hingga kini yang belum memiliki bahasa
nasional.oleh karena itu bangsa Indonesia yang terdiri atas 250 lebih suku
bangsa dengan tidak kurang 500 bahasa etniknya masing-masing (Djojonegoro,195:4).
Untuk itu, bangsa Indonesia harus
menjaga.Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah masalah jati diri
bangsa.Jati diri bahasa Indonesia memperlihatkan bahwa bahasa Indonesia adalah
bahasa yang sederhana, Tata bahasanya mempunyai sistem sederhana, mudah
dipelajari, dan tidak rumit. Kesederhanaan dan ketidakrumitan inilah salah satu
hal yang mempermudah bangsa asing ketika mempelajari bahasa Indonesia.Namun,
kesederhaan dan ketidakrumitan tersebut tidak mengurangi kedudukan dan fungsi
bahasa Indonesia dalam pergaulan dan dunia kehidupan bangsa Indonesia di
tengah-tengah pergaulan antarbangsa. Bahasa Indonesia telah membuktikan diri
dapat dipergunakan untuk menyampaikan pikiran-pikiran yang rumit dalam ilmu
pengetahuan dengan jernih, jelas, teratur, dan tepat. Bahasa Indonesia menjadi
ciri budaya bangsa Indonesia yang dapat diandalkan di tengah-tengah pergaulan
antarbangsa pada era globalisasi ini. Bahkan, bahasa Indonesia pun saat ini
menjadi bahan pembelajaran di negara-negara asing seperti: Australia,
Belanda , Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Cina, dan Korea Selatan.
Minggu, 26 Mei 2013
Kenakalan Remaja di Lingkungan Pelajar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami
peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik
emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah Oleh karenanya,
remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis
atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial.
Dalam rentang waktu kurang dari satu dasawarsa terakhir,
kenakalan remaja semakin menunjukkan trend yang amat memprihatinkan.
Kenakalan remaja yang diberitakan dalam berbagai forum dan media dianggap
semakin membahayakan. Berbagai macam kenakalan remaja yang ditunjukkan
akhir-akhir ini seperti perkelahian secara perorangan atau kelompok, tawuran pelajar,
mabuk-mabukan, pemerasan, pencurian, perampokan, penganiayaan, penyalahgunaan
narkoba, dan seks bebas pranikah kasusnya semakin menjamur.
Seiring dengan meningkatnya kenakalan-kenakalan pelajar
seperti pemakaian narkoba dan perbuatan antisosial lainnya (yang dikategorikan
sebagai kenakalan remaja pula) seperti berbohong, membolos, minggat, malas, sex
bebas, mencuri, melanggar aturan dan disiplin, merusak, melawan orang tua, suka
mengancam dan berkelahi sehingga mengganggu ketertiban dan ketentraman masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dalam makalah ini kami mencoba mengkaji
lebih dalam kasus Meningkatnya kenakalan remaja di kalangan pelajar.
1.
Agar
lebih memperjelas kenakalan remaja dikalangan pelajar maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
2.
Bagaimana
maraknya kenakalan remaja dikalangan pelajar?
3.
Apa
faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya kenakalan remaja dikalangan
pelajar?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Maraknya Kenakalan Remaja di
Kalangan Pelajar
Masa remaja adalah masa-masa yang paling indah. Pencarian
jati diri seseorang terjadi pada masa remaja. Bahkan banyak orang mengatakan
bahwa remaja adalah tulang punggung sebuah negara. Statement demikian memanglah
benar, remaja merupakan generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat
menggantikan generasi-generasi terdahulu dengan kualitas kinerja dan mental
yang lebih baik. Di tangan remajalah tergenggam arah masa depan bangsa ini.
Namun melihat kondisi remaja saat ini, harapan remaja
sebagai penerus bangsa yang menentukan kualitas negara di masa yang akan datang
sepertinya bertolak belakang dengan kenyataan yang ada. Perilaku nakal dan
menyimpang di kalangan remaja saat ini cenderung mencapai titik kritis. Telah
banyak remaja yang terjerumus ke dalam kehidupan yang dapat merusak masa
depan.Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan
yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya. Kesalahan yang
diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena
mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas.
Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering
disebut sebagai kenakalan remaja.Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang
menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja.Perilaku
tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
a. Pergaulan Bebas
Perilaku
yang penuh dengan kebebasan seringkali mengarah pada kenakalan yang sangat
mencemaskan Sangat menyedihkan saat perilaku ini mengakibatkan tingginya jumlah
penyimpangan dikalangan remaja. Penyimpangan-penyimpangan yang kasusnya makin
marak dan menarik untuk dibahas adalah pergaulan bebas atau lebih spesifiknya
disebut seks bebas.
Dari
tahun ke tahun kasus seks bebas di negeri ini makin banyak saja jumlahnya, dan
tak dapat dipungkiri bahwa sebagian pelakunya adalah remaja (pelajar dan
mahasiswa). Di berbagai media pemberitaan baik media massa ataupun media
elektronik, yang namanya kasus seks bebas selalu saja muncul. Inilah indikasi
bahwa seks bebas kasusnya makin marak. Apalagi ditunjang dengan era globalisasi
dan era informasi yang sedemikian rupa menyebabkan remaja sekarang terpancing
untuk coba-coba mempraktekkan apa yang dilihatnya. Terlebih bila apa yang
dilihatnya merupakan informasi tentang indahnya seks bebas yang bisa membawa dampak
pada remaja itu sendiri.
b. Perkelahian antar pelajar
Perkelahian atau yang disebut
tawuran, sering terjadi diantar pelajar. Bahkan bukan “hanya” antar pelajar
SMU, tapi juga sudah melanda sampai ke kampus-kampus. Ada yang mengatakan bahwa
berkelahi adalah hal yang wajar pada remaja.
Pada
remaja yang terlibat perkelahian, mereka kurang mampu untuk mengatasi, apalagi
memanfaatkan situasi itu untuk pengembangan dirinya. Mereka bisaanya mudah
putus asa, cepat melarikan diri dari masalah, menyalahkan orang / pihak lain
pada setiap masalahnya, dan memilih menggunakan cara tersingkat untuk
memecahkan masalah. Pada remaja yang sering berkelahi, ditemukan bahwa mereka
mengalami konflik batin, mudah frustrasi, memiliki emosi yang labil, tidak peka
terhadap perasaan orang lain, dan memiliki perasaan rendah diri yang kuat.
Mereka bisaanya sangat membutuhkan pengakuan.
c. Penyalahgunaan Narkoba
Maraknya
narkotika dan obat-obatan terlarang telah banyak mempengaruhi mental dan
sekaligus pendidikan bagi para pelajar saat ini. Masa depan bangsa yang besar
ini bergantung sepenuhnya pada upaya pembebasan kaum muda dari bahaya narkoba.
Narkoba telah menyentuh lingkaran yang semakin dekat dengan kita semua. Teman
dan saudara kita mulai terjerat oleh narkoba yang sering kali dapat mematikan.
Jika
seorang anak di tempatkan pada suatu lingkungan tertentu, maka sulitlah bagi
kalangan tersebut untuk mengubah pengaruhnya, terlebih lagi jika lingkungan itu
sangat kuat mempengaruhi anak tersebut. Dengan demikian untuk mencegah
penggunaan narkoba, maka lingkungan yang baik saat ini adalah lingkungan
Islam. Sebagai orang tua seharusnya dapat memperingatkan anaknya agar tidak
bergaul dengan teman yang berakhlak tidak baik.
d. Minum-minuman keras
Minuman
keras ialah segala jenis minuman yang memabukan, sehingga dengan meminumnya
menjadi hilang kesadarannya,yang termasuk minuman keras seperti arak (khamar)
minuman yang banyak mengandung alcohol, seperti wine, whisky brandy,dll
Apabila
seorang anak di tempatkan pada suatu lingkungan tertentu, maka sulitlah bagi
kalangan tersebut untuk mengubah pengaruhnya, terlebih lagi jika lingkungan itu
sangat kuat mempengaruhi anak tersebut. Dengan demikian untuk mencegah
penggunaan narkoba, maka lingkungan yang baik saat ini adalah lingkungan
Islam. Sebagai orang tua seharusnya dapat memperingatkan anaknya agar tidak
bergaul dengan teman yang berakhlak tidak baik.
e. Kriminalitas
Kriminalitas
atau tindak kriminal segala sesuatu yang melanggar hukum atau sebuah tindak
kejahatan. Pelaku kriminalitas disebut seorang kriminal. Bisaanya yang dianggap
kriminal adalah seorang maling atau pencuri, pembunuh, perampok dan juga
teroris.Tindak kriminalitas di kalangan pelajar ini dilakukan bukan hanya
perseorangan namun secara berkelompok dengan maksud dan tujuan tertentu. Bisaanya
tujuan dari pelaku tindak kriminal adalah dendam, kurang perhatian dari
keluarga, dan faktor ekonomi yang menjadi salah satu penyebabnya. Tindak
kriminal tentu ada akibat dan dampak negatif yang ditimbulkan, selain kecaman
dari masyarakat sekitar juga siswa yang melakukannya dapat dikeluarkan dari
sekolah,bahkan terjerat hukum hingga menjadi terpidana.
1.
Kegagalan
prestasi sekolah atau pergaulan.
Banyak
siswa yang terpaksa melakukan tindakan nakal/negarif sebagai pelampiasan emosi
atau amarah seperti siswa yang gagal dalam ulangan, tes, ujian, tinggal kelas,
tidak lulus ujian dan sebagainya.
2.
Kekurangan
dalam pembentukan hati nurani
Pendidikan
agama intensif dan kuat yang diberikan kepada anak sejak kecil dapat dijadikan
benteng moral yang koko, sebagai penyaring pengaruh-pengaruh yang tidak baik
yang datang dari luar.
3.
Lingkungan
keluarga atau faktor dari rumah.
Keadaan
keluarga yang terpecah (broken home) maupun keluarga yang broken home semua
(quasi broken home), keduanya memberikan potensi yang kuat dalam membuat siswa
menjadi melakukan tindakan nakal di sekolah maupun di masyarakat. Rumah tangga
yang berantakan dapat membawa pengaruh psikologis buruk bagi perkembangan
mental dan pendidikan anak. Karena dasar pribadi anak terutama dibentuk dalam
lingkungan rumah tangga.
1.
Kegagalan
yang mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau
diatasi dengan prinsip keteladanan.
2.
Adanya
motifasi dari keluarga,guru,dan teman sebaya untuk melakukan point
pertama
3.
Kemauan
orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang
harmonis,komunikatif,dan nyaman bagi remaja.
4.
Remaja
pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua memberi arahan
dengan siapa dan dikomunitas mana remaja harus bergaul.
5.
Remaja
membentuk ketahanan diri agar tidak terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau
komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
BAB III
PENUTUP
1.
Pada
dasarnya kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpangdari
norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan
merugikan dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya
2.
Kenakalan
remaja pada zaman sekarang ini disebabkan oleh beberapa faktor. Perilaku nakal
remaja disebabkan oleh faktor remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari
luar (eksternal).
3.
Adanya
motivasi dari keluarga , guru , teman sebaya merupakan hal-hal yang bisa
dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja.
1.
Perlu
adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan remaja di
Indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja
2.
Perlunya
penanaman nilai moral, pendidikan dan nilai religious pada diri seorang
remaj
Langganan:
Postingan (Atom)